Minggu, 20 Oktober 2013

Tugas Puisi Softskill Bahasa Indonesia 1

Keindahan Alam
Puisi Cahyaning P.


Bak gelombang jiwa di udara
Laksana sinar di pagi hari
Bagaikan rembulan mengarunggi samudra
Seperti peri kehilangan cahaya matahari

Meskipun langit menyinari bumi
Mirip bola di senja kelap

Umpama terbang setinggi awan
Bagaikan bintang menghiasi malam
Sinar mentari bagaikan surya.


Sumber : Sumber

Sabtu, 19 Oktober 2013

Artikel Ilmiah, Semi-Ilmiah, Non-Ilmiah, Wacana Sesuai EYD

Artikel Ilmiah

Karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuanyang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Karya ilmiah dapat juga berarti tulisan yang didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya.
Contoh Artikel Ilmiah :


Pembangkit Listrik Pasang Surut Dibangun





Pembangkit listrik tenaga pasang-surut komersial pertama di Asia akan akan dikembangkan oleh pemerintah daerah Gujarat, India. Pembangkit listrik tersebut rencananya akan dibangun di wilayah Teluk Kutch, Gujarat.

Untuk membangunnya, India akan bekerjasama dengan Atlantis Rescources Corporation, perusahaan pengembang pembangkit listrik tenaga pasang surut asal Inggris. Minggu lalu, nota kesepahaman kerjasama itu telah ditandatangani.

Dari pihak Gujarat, pembangunan itu akan melibatkan Gujarat Power Corporation Limited (GPCL), perusahaan pembangkit listrik lokal. Bersama Atlantis, GPCL akan melaksanakan proyek awal dan observasi sumber daya di Teluk Kutch.

Narendra Modi, kepala pemerintah daerah Gujarat mengatakan, dalam proyek awal akan dibangun pembangkit listrik dengan kapasitas daya 50 MW. Selanjutnya, akan dikembangkan lagi menjadi 250 MW.
D.J. Pandian, managing director GPCL mengatakan, proyek ini akan mengembangkan suplai energi terbarukan di Gujarat, menciptakan lapangan kerja serta infrastruktur yang akan mendukung proyek selanjutnya.

"Gujarat memiliki sumber daya air yng potensial di pantai. Jadi, energi pasang surut menjadi kesempatan besar bagi kita. Proyek ini akan menjadi yang pertama di India sekaligus Asia," katanya dalam wawancara dengan Business Green minggu lalu.

Ia melanjutkan, "proyek ini juga akan mendatangkan keuntungan ekonomis dan ekologis bagi wilayah setempat, termasuk membuka jalan bagi pengembangan serupa di wilayah lain di Gujarat.


Artikel Semi-Ilmiah

Karangan semi Ilmiah adalah karangan ilmu pengatahun yang menyajikan fakta umum dan menurut metodologi panulisan yang baik dan benar, ditulis dengan bahasa konkret, gaya bahasanya formal, kata-katanya tekhnis dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan benar atau tidaknya atau sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannya pun tidak semi-formal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering dimasukkan karangan non-ilmiah. Maksud dari karangan non-ilmiah tersebut ialah karena jenis semi ilmiah memang masih banyak digunakan misal dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen.
Contoh Tulisan Semi-Ilmiah :

Dongeng Si Putri Bulan


Suatu hari, salah satu teman Hou I menceritakan tentang “Pil Abadi” Hou I langsung mengirim utusannya untuk mendapatkan pil tersebut untuknya dari Ratu Barat.

Sang Ratu tinggal sendirian di atas sebuah gunung yang tinggi. Dia sangat jelek, giginya panjang dan tajam seperti harimau, dia juga memiliki sembilan buah ekor. Dia menghabiskan waktu membuat obat dari rumput, daun dan bunga. Pada awalnya, dia tidak ingin memberikan pil itu pada hamba Hou I. Ketika ia mengatakan siapa tuannya itu, ia menjadi takut. Dia cepat menyerahkan pil tersebut kepadanya.

“Katakan pada majikanmu bahwa pil ini sangat kuat?” Katanya. “Dia tidak boleh memakannya pada saat bulan purnama. Jika dia melakukannya, dia akan terbang langsung ke bulan.”

Hou I sangat senang mendapatkan pil tersebut. Istrinya menyimpannya di sebuah lemari di kamarnya. Suatu malam, saat dia menatap bulan purnama, ia tiba-tiba memutuskan untuk memakan pil tersebut. Tubuhnya terasa menjadi ringan dan injakannya meninggalkan tanah. Dia mulai mengambang di langit menuju bulan.

Ketika suaminya melihat kejadian tersebut, ia mencoba untuk menjatuhkannya dengan busur dan anak panah. Tapi dia sudah terlalu tinggi. Dalam waktu singkat, dia mendarat di bulan. Dia merasa sangat dingin dan kesepian. Dia pun memikirkan suaminya setiap hari dan ingin kembali padanya. Tapi tidak ada jalan bagi dia untuk melakukannya. Akhirnya, ia membangun sebuah rumah kecil di mana dia tinggal sendirian.



Artikel Non-Ilmiah

Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).
Contoh tulisan non-Ilmiah :


Cerpen Si Kakek dan Aku


Ku tatap matahari yang sudah meninggi, cuaca tidak terlalu terik siang ini. Aku melangkah menyusuri trotoar di depan toko-toko yang berjejer di sepanjang jalan mahakam ini. Pesangon yang ku terima sebulan yang lewat, membuatku harus menyusuri jalan-jalan kota demi mendapatkan pekerjaan. Sebagai seorang pria rasanya ini adalah saat yang kelam. Tanpa pekerjaan dan sudah sebulan ini berkeliaran di jalan-jalan kota demi mencari pekerjaan. Bertemankan terik matahari, debu, keringat, hujan dan lumpur. Rasanya ingin berhenti menyudahi perjuangan mencari pekerjaan ini. Tapi… aku harus tetap berjuang demi memenuhi kebutuhan hidup, yang membuatku sedikit tenang adalah aku belum memiliki tanggung jawab menafkahi anak istri. Seandainya aku sudah berkeluarga mungkin aku bisa stres tanpa pekerjaan seperti ini. Yah… meskipun sebenarnya sekarang ini juga sudah sedikit stres karena belum mendapatkan pekerjaan.

Dengan bermodalkan uang pesangon aku berkeliling kota mencari pekerjaan. Hari sudah siang saatnya aku mengisi perut, aku melangkah ke warung makan di pinggir jalan. Duduk di bangkunya yang sudah kusam dan meja yang berlapiskan karpet plastik. Seorang ibu menyambutku dan menanyakan mau makan apa, setelah aku mengatakan pilihan menu makan siangku si ibu langsung mempersiapkannya. Aku mendesah pelan rasanya lelah, lelah fisik dan pikiran karena sampai saat ini aku belum mendapatkan pekerjaan.

Sambil menunggu makan siangku datang aku melihat sekelilingku, warung ini cukup ramai. Warung ini cukup nyaman meski telah usang tapi keramahan pemiliknya membuat orang tertarik untuk mampir ke warung ini. Seorang pria tua lewat di depan warung dengan gerobak dorongnya yang berisi barang-barang bekas. Lalu dia berhenti tak jauh dari warung tempatku duduk. Dia berteduh di bawah pohon di sisi warung tempatku duduk sambil mengipas wajahnya dengan topinya, terlihat lelah sekali. Sudah setua itu, kakek ini masih bekerja keras. Ku lihat si kakek mengambil sesuatu dari dalam gerobaknya. Sekantong plastik, sepertinya minuman dan sebungkus makanan. Ku perhatikan kakek itu, dia membuka bungkusan daun itu. Terlihat nasi putih di dalam daun itu tapi kelihatannya hanya nasi putih tanpa lauk?

“Ni makanannya dek..” si ibu pemilik warung mengagetkanku. Si ibu meletakkan sepiring nasi dan segelas air minum di depanku.
“Eh iya bu.” jawabku sambil melihat ke ibu itu lalu kemudian kembali melihat ke arah kakek itu. Si kakek makan hanya dengan nasi putih tanpa lauk? Pikirku heran.
“Kenapa dek, kok lihatin kakek itu terus?” tanya si ibu yang ternyata masih ada di dekatku.
“Eh.. iya bu, tu kakek makan hanya dengan nasi putih.” Ucapku heran lalu melihat si ibu.
“Iya, sudah biasa. Kalau lagi ngak ada barang yang dia dapat biasanya besoknya dia hanya makan nasi putih saja sebagai makan siangnya. Terkadang malah cuma singkok.” ucap si ibu yang terlihat prihatin. Aku menatap si kakek iba, teringat selama ini aku selalu makan dengan enak.
“Tapi kakek ngak mau di kasihani, pernah tuh ibu mau kasi lauk untuknya eh.. malah si kakek tersinggung. Kakek itu orangnya penuh semangat, selalu berusaha setiap hari mencari barang-barang bekas untuk dijual supaya ada biaya untuk hidup. Yah.. dari pada seperti mereka-mereka itu.” ucap si ibu. Sambil melihat ke arah beberapa pengemis di pinggir jalan, yang terlihat sehat dan masih muda.
“Kok si kakek ngak mau di kasi bantuan ya bu?” ucapku, yang kembali bicara tentang si kakek dan tidak terlalu memperhatikan para pengemis itu.
“Dia bilang ngak mau membuat orang lain rugi atau membebani orang lain. Dan lagi dia bilang nanti jadi kebiasaan, kebiasaan menerima dari orang lain membuat dia tidak lagi bekerja keras untuk diri sendiri dan keluarganya” ucap si ibu, sungguh pria tua yang penuh semangat dan perjuangan.
“Kakek itu punya keluarga?” tanyaku lagi.
“Dia punya istri tapi tidak punya anak, ibu dengar dulu dia punya anak tapi meninggal karena sakit sebab tidak punya uang untuk berobat.” ucap si ibu hatiku miris mendengarnya.
“Sudah dek, makanannya di makan.” ucap si ibu lalu kembali ke kerjaannya.

Aku masih menatap si kakek. Lalu melihat ke piringku, selera makanku hilang. Tapi karena sudah ku pesan aku harus memakannya dan harus habis tak tersisa karena banyak orang yang sulit untuk makan. Aku teringat selama ini begitu tidak peduli jika makanan bersisa atau mengeluh kalau makanannya tidak sesuai dengan seleraku. Sesekali aku melirik si kakek yang makan dengan lahap dan akhirnya menyelesaikan makan siangnya.

Selesai makan siang aku masih duduk di warung itu, si kakek sudah pergi dengan gerobaknya. Mungkin bukan hanya si kakek yang seperti ini masih banyak orang lain yang mengalami hal seperti ini. Kesulitan mencari biaya hidup membuat mereka harus bisa makan supaya kenyang saja tanpa berpikir akan gizi makanannya. Bahkan tak mampu berobat jika sakit, si kakek kehilangan anaknya karena tidak mampu membawa anaknya berobat. Aku menatap sekelilingku lalu menatap langit. Kata orang negaraku begitu kaya, kaya akan sumber daya alamnya tapi kenapa rakyatnya untuk makan pun sulit? Pertanyaan yang sulit untuk ku jawab meski pun akan banyak alasan dan jawaban untuk pertanyaan itu.

Di usianya yang lanjut si kakek ngak berputus harap untuk mencari nafkah dan meski lelah tadi aku engak melihat dia lesu. Dia tetap semangat mendorong gerobaknya. Yah… ini pun pelajaran bagiku untuk tetap semangat dalam mencari pekerjaan. Bukankah aku masih muda sudah seharusnya aku lebih semangat dari kakek tadi meski sulit untuk mendapatkan pekerjaan. Ini adalah sebuah perjuangan dalam hidupku… Dan sudah seharusnya aku bersyukur karena sampai hari ini aku masih bisa hidup dengan berkecukupan dan harus menghargai apa yang ada padaku.


Wacana Sesuai EYD

1 Januari, Umur Symbian Selesai

Jakarta - Lonceng kematian Symbian akhirnya benar-benar berdentang. Nokia secara resmi mengumumkan tanggal untuk mengakhiri umur sistem operasi itu.

Tepat tanggal 1 Januari 2014, Nokia secara resmi akan menghentikan dukungannya terhadap sistem operasi Symbian dan MeeGo. Para developer pun diminta 'berkemas-kemas'.

"Mulai 1 Januari 2014, Anda tidak akan dapat menaruh konten dan atau melakukan update dari aplikasi di Symbian dan MeeGo," tulis email Nokia yang dikirimkan ke developer, dan dilansir Phone Arena, Selasa (8/10/2013).

Kendati sudah tidak memberikan dukungan, namun Nokia menjanjikan bahwa developer masih bisa menerima keuntungan dari setiap aplikasi atau konten yang didownload.

Keputusan ini semakin menegaskan posisi Nokia untuk fokus ke sistem operasi Windows Phone, apalagi setelah perusahaan tersebut resmi dibeli oleh Microsoft beberapa waktu lalu.


Sumber : Sumber 1
               Sumber 2
               Sumber 3
               Sumber 4
               Sumber 5