Minggu, 07 Oktober 2012

Teori Organisasi Umum


Organisasi


Pengertian Organisasi

          Kata organisasi sendiri berasal dari bahasa Yunani, ὄργανον (dibaca organon) yang secara harafiah berarti “alat, bagian, atau anggota badan”.  Organisasi juga bisa dikatakan sekumpulan, individu, kelompok yang mempunyai tujuan, visi & misi tertentu untuk menampung / menyalurkan pikiran atau pendapat yang tidak sama. Organisasi menurut Wikipedia adalah suatu kelompok orang dalam satu wadah untuk tujuan bersama. Secara umum organisasi berarti sebuah  sistem  yang  terdiri  dari  sekelompok  individu  yang  melalui  suatu  hierarki  sistematis  dalam  pembagian  kerja  dan  dalam  rangka  mencapai  tujuan  yang  telah  ditetapkan  secara  struktural  dan  sistematis. Beberapa ahli juga mengemukakan pendapatnya masing-masing mengenai organisasi;

1.     Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
2.     James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
3.     Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
4.     Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.


Ciri-ciri Organisasi

  1. Adanya komponen ( atasan dan bawahan)
  2. Adanya kerja sama (cooperative yang berstruktur dari sekelompok orang)
  3. Adanya tujuan
  4. Adanya sasaran
  5. Adanya keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati
  6. Adanya pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas

Sedangkan ciri-ciri organisasi modern yaitu

  1. Organisasi bertambah besar
  2. Pengolahan datanya semakin cepat
  3. Penggunaan staf jauh lebih intensif
  4. Adanya kecenderungan spesialisasi
  5. Adanya prinsip-prinsip atau azas-azas organisasi
  6. Memiliki unsur-unsur organisasi yang lebih lengkap

Unsur-unsur Organisasi

  1. Manusia(man) : dalam keorganisasian, manusia sering disebut sebagai pegawai atau personel yang terdiri dari semua anggota organisasi tersebut yang menurut fungsi dan tingkatannya terdiri dari pimpinan(administrator) sebagai unsur pimpinan tertinggi dalam organisasi, manajer yang memimpin tiap-tiap satuan unit kerja yang sudah dibagikan sesuai dengan tugas dan fungsinya, dan para pekerja.
  2. Kerjasama(team work) : suatu kegiatan bantu-membantu antar sesama anggota organisasi yang dilakukan bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. oleh karena itu, anggota organisasi dibagi menjadi beberapa bagian sesuai fungsi, tugas dan tingkatannya masing-masing.
  3. Tujuan bersama : adalah arah atau sasaran yang dicapai. Tujuan merupakan titik akhir dari apa yang diharapkan atau dicapai dalam organisasi. Setiap anggota sebuah organisasi harus mempunya tujuan yang sama agar organisasi tersebut dapat berjalan sesuai dengan keinginan bersama.
  4. Peralatan(equipment) : segala sesuatu yang digunakan dalam organisasi seperti uang, kendaraan, gedung, tanah dan barang modal lainnya. 
  5. Lingkungan(environtment) : yang termasuk kedalam unsur lingkungan adalah :
·      Kondisi atau situasi yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi berjalannya organisasi karena kondisi atau situasi sangat dekat hubungannya dengan organisasi dan anggotanya
·      Tempat atau lokasi, karena mempengaruhi sarana transportasi dan komunikasi
·      Wilayah operasi yang dijadikan sarana kegiatan organisasi, wilayah operasi dibagi menjadi empat, yaitu wilayah kegiatan,wilayah jangkauan, wilayah personil, wilayah kewenangan atau kekuasaan
            6.     Kekayaan alam yang dimaksud adalah cuaca, keadaan geografis, flora, fauna dll
            7.     Kerangka/kontruksi mental organisasi itu sendiri

Teori-teori Organisasi

1. Teori Organisasi Klasik (Teori Tradisional)‏
         Teori klasik (classical theory) berisi konsep-konsep tentang organisasi mulai tahun 1800 (abad 19). Secara umum digambarkan oelh para teoritisi klasik sebagai sangat desentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi, serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreativitas.
a. Teori Birokrasi
        Teori ini dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya “The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism. Kata birokrasi mula-mula berasal dari kata legal-rasional. Organisasi itu legal, karena wewenangnya berasal dari seperangkat aturan prosedur dan peranan yang dirumuskan secara jelas, dan organisasi disebut rasional dalam hal penetapan tujuan dan perancangan organisasi untuk mencapai tujuan tersebut.

b. Teori Administrasi
         Teori ini sebagian besar dikembangkan atas dasar sumbangan Henri Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa serta Mooney dan Reily dari Amerika.
Henry Fayol industrialis dari Perancis, pada tahun 1841-1925 mengemukakan dan membahas 14 kaidah manajemen yang menjadi dasar perkembangan teori administrasi adalah :
·      Pembagian kerja (division of work)
·      Wewenang dan tanggung jawab (authorityand responsibility)
·      Disiplin (discipline)
·      Kesatuan perintah (unity of command)
·      Kesatuan pengarahan (unity of direction)
·      Mendahulukan kepentingan umum daraipada pribadi
·      Balas jasa (remuneration of personnel)
·      Sentralisasi (centralization)
·      Rantai scalar (scalar chain)
·      Aturan (oreder)
·      Keadilan (equity)
·      Kelanggengan personalia (stability of tenure of personnel)
·      Inisiatif (initiative)
·      Semangat korps (spirit de corps)

c. Manajemen Ilmiah


       Manajemen ilmiah (scientific management) dikembangkan mulai tahun 1900 oleh Frederick Winslow Taylor. Ada 2 pendapat tentang manajemen ilmiah. Pendapat pertama mengatakan manajemen ilmiah adalah penerapan metode ilmiah pada studi, analisa dan pemecahan masalah-masalah organisasi. Pendapat kedua mengatakan manajemen ilmiah adalah seperangkat mekanisme atau teknik “a bag of tricks” untuk meningkatkan efisiensi kerja organisasi.

2. Teori Organisasi Neoklasik (teori hubungan atau manusiawi)

     Teori Neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Teori Neoklasik merubah, menambah, dan dalam banyak  hal memperluas teori klasik. Teori Neoklasik didefinisikan sebagai suatu organisasi sebagai kelompok dengan tujuan bersama. Bila pada teori klasik banyak menitik beratkan pembahasannya pada struktur, tata tertib, organisasi formal, factor-faktor ekonomi dan rasionalitas tujuan sedangkan teori neoklasikbanyak menekankan pentingnya aspek social dalam pekerjaan atau organisasi informal dan aspek psikologis (emosi).

 Perkembangan Teori Neoklasik
       Perkembangan teori neoklasik dimulai dengan inspirasi percobaan-percobaan yang dilakukan di Hawthorne, serta tulisan Hugo Munsterberg. Pendekatan neoklasik ditemukan juga di dalam buku-buku tentang hubungan manusiawi seperti Gardener dan Moore, Human Ralation in Industry dan sebagainya.
            
Hugo Munsterberg
        Sebagai pencetus psikologi industry yang diakui luas, Hugo Munsterberg menulis bukunya yang paling menonjol, Psychology and Industrial EfficiencyI,pada tahun 1913. Buku ini merupakan jembatan penting antara manajemen ilmiah dan perkembangan lebih lanjut teori neoklasik yang berkembang sekitar tahun 1930-an. Pada dasarnya Munsterberg menekankan adanya perbedaan-perbedaan karakteristik individual dalam organisasi-organisasi.

Percobaan-percobaan Hawthone
        Percobaan Hawthone dimulai tahun 1924 di pabrik Hawthorne milik perusahaan Western Electric di Cicero, Illinois, dekat Chocago, dan disponsori oleh National Research Council (Lembaga riset Nasinal). Studi Hawthorne memperkenalkan gagasan bahwa organisasi adalah suatu system terbuka dimana segmen-segmen teknis dan manusiawi saling berkaitan erat . Studi tersebut juga menekankan pentingnya sikap karyawan dalam era dimana insentif upah dan kondisi kerja phisik sering dipandang sebagai satu-satunya factor yang menetukan produktivitas. Akhirnya percobaan Hawthorne menunjukan bagaimana kegiatan kelompok-kelopmpok kerja kohesif sangat berpengaruh pada operasi organisasi.

 Pandangan Neoklasik Terhadap Organisasi Informal
          Titik tekanan teori neoklasik adalah dua elemen poko dalam organisasi yaitu perilaku individu dan kelompok pekerja. Organisasi informal muncul sebagai tanggapan akan kebutuhan social manusia – kebutuhan untuk berhungan dengan orang lain.
           Factor – factor yang dapat menentukan munculnya organisasi informal antara lain :

1.  Lokasi, untuk membentuk suatu kelompok orang harus mempunyai kontak tatap muka yang ajeg.
2.  Jenis pekerjaan, ada kecenderungan bahwa manusia yang melaksanakan jenis pekerjaan yang sama akan membentuk kelompok bersama.
3.   Minat, perbedaan minat di antara mereka menjelaskan mengapa muncul beberapa organisasi informal yang kecil, di samping satu yang besar.
4.   Masalah-masalah khusus,

3. Teori Organisasi Modern

         Aliran besar  ketiga dalam teori organisasi dam manajemen adalah teori modern atau disebut juga analisa system pada organisasi. Teori modern melihat semua unsure sebagai satu kesatuan. Teori modern mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu system tertutup yang berkaitan erat dengan lingkungan yang stabil tetapi organisasi adalah suatusistem terbuka yang harus menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungannya.
         
Dasar Pemikiran Teori Organisasi Modern
        Teori organisasi dan manajemen modern dikembangkan sejak tahun 1950. Teori modern dengan tekanan pada perpaduan (synthesis) dan perancangan (design), menyediakan pemenuhan suatu kebutuhan yang menyeluruh.
Teori modern bias disebut sebagai teori organisasi dan manajemen umum yang memadukan teori klasik dan neoklasik dengan konsep-konsep yang lebih maju. Ini dilakukan dengan memandang organisasi sebagai suatu proses dinamis yang terjadi dengan dan dalam hal-hal yang umum, dikendalikan oleh sruktur.
Teori modern menyebutkan bahwa kerj suatu organisasi adalah sangat kompleks, dinamis, multilevel, multidimensional, multi variable, dan probabilistic. Sebagai suatu system, organisasi terdiri atas 3 (tiga) unsure ,yaitu :
1.      Unsure struktur yang bersifat makro
2.      Unsure proses yang juga bersifat makro
3.      Unsure perilaku anggota organisasi yang bersifat mikro.
Ketiga unsure ditas saling kait-mengait dan sebenarnya tak terpisahkan satu sama lain.

a.Teori Sistem Umum
            Teori system umum merupakan suatu aspek analisis organisasi yang berusaha untuk menemukan kaidah-kaidah umum organisasi yang berlaku universal. Tujuan teori system umum adalah penciptaan suatu ilmu pengetahuan organisasional universal dengan menggunakan elemen-elemen dan proses-proses umum seluruh system sebagai titk awal.
            Ada beberapa tingkatan system yang harus diintegrasikan. Kenneth Boulding mengemukakan klasifikasi tingkat-tingkat system sebagai berikut :
1.      Struktur static
2.      Sistem dinamik sederhana
3.      Sistem sibernetik
4.      System terbuka
5.      System genetika social
6.      System hewani
7.      System manusiawi
8.      System social
9.      System transdental
Konsep system ini menjadi dasar utama analisa organisasi akan teori organisasi modern. Teori organisasi modern mempunyai kesamaan dengan teori system umum dalam cara memandang organisasi sebagai sesuatu yang terintegrasi.

b. Teori Organisasi dalam Suatu Kerangka Sistem
            Teori organisasi modern adalah multidisipliner yang konsep-konsep dan teknik-tekniknya dikembangkan dari banyak bidang studi. Teori modern berusaha untuk memberikan sintesa yang menyeluruh bagian-bagian yang berhubungan dengan semua bidang studi tersebut untuk mengembangkan suatu teori organisasi yang diterima umum. Hal ini sering disebut analisa system pada organisasi.
            Factor-faktor yang membedakan kualitas teori organisasi modern dengan teori-teori lainnya adalah dasar konseptual – analitiknya, ketergantungannya pada data riset empiric, dan di atas semuanya, sifat pemaduan dan pengintegrasikannya. Kualiatas-kualitas ini merupakan kerangka filosofi yang diterima sebagai suatu cara untuk mempelajari organisasi sebagai suatu system.

 Bagian-bagian dari system dan saling ketergantungannya.
1.    Individu dan struktur kepribadiannya yang diberikan kepada organisasi.
2.    Penentuan fungsi-fungsi formal, yang biasa disebut organisasi formal.
3.    Organisasi informal.
4.    Struktur status dan peranan.
5.    Lingkungan phisik pelaksanaan pekerjaan.

Proses-proses hubungan dalam system.
            Teori organisasi modern menunjukkan tiga kegiatan proses hubungan universal yang selalu muncul pada system manusia dalam perilakunya berorganisasi. Ketiga proses tersebut adalah
1.      komunikasi ,
2.      berusaha untuk mencapai keseimbangan, dan
3.      pengambilan keputusan.


Manajemen dan Organisasi

           Sebelumnya telah dibahas hal-hal berkenaan dengan organisasi, sekarang saatnya untuk membahas hal-hal yang berkenaan denan manajemen. Kata manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno, ménagement, yang memiliki arti “seni melaksanakan dan mengatur.” Beberapa ahli juga menjelaskan definisinya masing-masing mengenai manajemen;

1.  James A.F. Stoner menyatakan bahwa manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota organisasi serta penggunaan sumua sumber daya yang ada pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
2.  Mary Parker Follet menyatakan bahwa manajemen adalah suatu seni, karena untuk melakukan suatu pekerjaan melalui orang lain dibutuhkan keterampilan khusus.
3. Manajemen merupakan suatu pengelolaan,pengorganisasian,pengaturan terhadap sesuatu hal atau      perusahaan.agar tercapainya tujuan dari perusahaan tersebut.sedangkan Organisasi merupakan suatu pengorganisasian atau pengaturan terhadap suatu kegiatan agar dapat terlaksana dengan baik. Jadi, Manajemen             dan organisasi sangat berkaitan.tanpa adanya pengorganisasian atau pemenej suatu perusahaan.maka tujuan perusahaan tersebut akan sulit untuk tercapai.

Manajemen dan Tata Kerja
        Pembahasan selanjutnya akan menerangkan hal-hal berkenaan dengan tata kerja. Tata kerja merupakan cara melaksanakan suatu pekerjaan dengan benar dan berhasil guna atau bisa mencapai tingkat efisien yang maksimal.
Tata kerja mengandung arti bahwa proses kegiatan pencapaian tujuan sudah dilakukan secara ilmiah dan praktis, disamping itu pemakaian tata kerja yang tepat ditujukan untuk :
  1. Menghindari terjadinya pemborosan di dalam penyalahgunaan sumber-sumber dan waktu yang tersedia.
  2. Menghindari kemacetan-kemacetan dan kesimpangsiuran dalam proses pencapaian tujuan.
  3. Menjamin adanya pembagian kerja, waktu dan koordinasi yang tepat.




    Sumber : 
                    http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi
                    http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi
                    http://tokeklincah.wordpress.com/