Organisasi
Pengertian Organisasi
Kata organisasi sendiri berasal dari
bahasa Yunani, ὄργανον (dibaca organon) yang
secara harafiah berarti “alat, bagian, atau anggota badan”. Organisasi
juga bisa dikatakan sekumpulan, individu, kelompok yang mempunyai tujuan, visi
& misi tertentu untuk menampung / menyalurkan pikiran atau pendapat yang
tidak sama. Organisasi menurut Wikipedia adalah
suatu kelompok orang dalam satu wadah untuk tujuan bersama. Secara umum
organisasi berarti sebuah sistem yang terdiri
dari sekelompok individu yang melalui suatu
hierarki sistematis dalam pembagian kerja dan
dalam rangka mencapai tujuan yang telah
ditetapkan secara struktural dan sistematis. Beberapa
ahli juga mengemukakan pendapatnya masing-masing mengenai organisasi;
1. Stoner
mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui
mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
2. James
D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan
manusia untuk mencapai tujuan bersama.
3. Chester
I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas
kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
4. Stephen
P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial
yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat
diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai
suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
Ciri-ciri Organisasi
- Adanya komponen ( atasan dan
bawahan)
- Adanya kerja sama (cooperative
yang berstruktur dari sekelompok orang)
- Adanya tujuan
- Adanya sasaran
- Adanya keterikatan format dan
tata tertib yang harus ditaati
- Adanya pendelegasian wewenang
dan koordinasi tugas-tugas
Sedangkan
ciri-ciri organisasi modern yaitu
- Organisasi bertambah besar
- Pengolahan datanya semakin cepat
- Penggunaan staf jauh lebih intensif
- Adanya kecenderungan spesialisasi
- Adanya prinsip-prinsip atau azas-azas organisasi
- Memiliki unsur-unsur organisasi yang lebih lengkap
Unsur-unsur Organisasi
- Manusia(man) :
dalam keorganisasian, manusia sering disebut sebagai pegawai atau personel
yang terdiri dari semua anggota organisasi tersebut yang menurut fungsi
dan tingkatannya terdiri dari pimpinan(administrator) sebagai unsur
pimpinan tertinggi dalam organisasi, manajer yang memimpin tiap-tiap
satuan unit kerja yang sudah dibagikan sesuai dengan tugas dan fungsinya,
dan para pekerja.
- Kerjasama(team work) :
suatu kegiatan bantu-membantu antar sesama anggota organisasi yang
dilakukan bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. oleh karena itu,
anggota organisasi dibagi menjadi beberapa bagian sesuai fungsi, tugas dan
tingkatannya masing-masing.
- Tujuan bersama :
adalah arah atau sasaran yang dicapai. Tujuan merupakan titik akhir dari
apa yang diharapkan atau dicapai dalam organisasi. Setiap anggota sebuah
organisasi harus mempunya tujuan yang sama agar organisasi tersebut dapat
berjalan sesuai dengan keinginan bersama.
- Peralatan(equipment) :
segala sesuatu yang digunakan dalam organisasi seperti uang, kendaraan,
gedung, tanah dan barang modal lainnya.
- Lingkungan(environtment) : yang termasuk kedalam unsur lingkungan adalah :
· Kondisi atau situasi yang secara
langsung atau tidak langsung mempengaruhi berjalannya organisasi karena kondisi
atau situasi sangat dekat hubungannya dengan organisasi dan anggotanya
· Tempat atau lokasi, karena
mempengaruhi sarana transportasi dan komunikasi
· Wilayah operasi yang dijadikan
sarana kegiatan organisasi, wilayah operasi dibagi menjadi empat, yaitu wilayah
kegiatan,wilayah jangkauan, wilayah personil, wilayah kewenangan atau kekuasaan
6. Kekayaan alam yang dimaksud adalah cuaca, keadaan geografis, flora,
fauna dll
7. Kerangka/kontruksi
mental organisasi itu sendiri
Teori-teori
Organisasi
1. Teori
Organisasi Klasik (Teori Tradisional)
Teori klasik (classical theory) berisi
konsep-konsep tentang organisasi mulai tahun 1800 (abad 19). Secara umum
digambarkan oelh para teoritisi klasik sebagai sangat desentralisasi dan
tugas-tugasnya terspesialisasi, serta memberikan petunjuk mekanistik structural
yang kaku tidak mengandung kreativitas.
a. Teori Birokrasi
Teori ini dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya “The Protestant Ethic and
Spirit of Capitalism. Kata birokrasi mula-mula berasal dari kata
legal-rasional. Organisasi itu legal, karena wewenangnya berasal dari
seperangkat aturan prosedur dan peranan yang dirumuskan secara jelas, dan
organisasi disebut rasional dalam hal penetapan tujuan dan perancangan
organisasi untuk mencapai tujuan tersebut.
b.
Teori Administrasi
Teori ini sebagian besar dikembangkan atas dasar sumbangan Henri Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa serta Mooney dan Reily dari Amerika.
Henry Fayol industrialis dari Perancis, pada tahun 1841-1925 mengemukakan dan membahas 14 kaidah manajemen yang menjadi dasar perkembangan teori administrasi adalah :
Teori ini sebagian besar dikembangkan atas dasar sumbangan Henri Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa serta Mooney dan Reily dari Amerika.
Henry Fayol industrialis dari Perancis, pada tahun 1841-1925 mengemukakan dan membahas 14 kaidah manajemen yang menjadi dasar perkembangan teori administrasi adalah :
· Pembagian
kerja (division of work)
· Wewenang
dan tanggung jawab (authorityand responsibility)
· Disiplin
(discipline)
· Kesatuan
perintah (unity of command)
· Kesatuan
pengarahan (unity of direction)
· Mendahulukan
kepentingan umum daraipada pribadi
· Balas
jasa (remuneration of personnel)
· Sentralisasi
(centralization)
· Rantai
scalar (scalar chain)
· Aturan
(oreder)
· Keadilan
(equity)
· Kelanggengan
personalia (stability of tenure of personnel)
· Inisiatif
(initiative)
· Semangat
korps (spirit de corps)
c.
Manajemen Ilmiah
Manajemen ilmiah (scientific management) dikembangkan mulai tahun 1900 oleh
Frederick Winslow Taylor. Ada 2 pendapat tentang manajemen ilmiah. Pendapat
pertama mengatakan manajemen ilmiah adalah penerapan metode ilmiah pada studi,
analisa dan pemecahan masalah-masalah organisasi. Pendapat kedua mengatakan
manajemen ilmiah adalah seperangkat mekanisme atau teknik “a bag of tricks”
untuk meningkatkan efisiensi kerja organisasi.
2. Teori Organisasi Neoklasik (teori
hubungan atau manusiawi)
Teori Neoklasik dikembangkan atas
dasar teori klasik. Teori Neoklasik merubah, menambah, dan dalam
banyak hal memperluas teori klasik. Teori Neoklasik didefinisikan
sebagai suatu organisasi sebagai kelompok dengan tujuan bersama. Bila
pada teori klasik banyak menitik beratkan pembahasannya pada struktur, tata
tertib, organisasi formal, factor-faktor ekonomi dan rasionalitas tujuan
sedangkan teori neoklasikbanyak menekankan pentingnya aspek social dalam
pekerjaan atau organisasi informal dan aspek psikologis (emosi).
Perkembangan Teori
Neoklasik
Perkembangan teori neoklasik dimulai
dengan inspirasi percobaan-percobaan yang dilakukan di Hawthorne, serta tulisan
Hugo Munsterberg. Pendekatan neoklasik ditemukan juga di dalam buku-buku
tentang hubungan manusiawi seperti Gardener dan Moore, Human Ralation in
Industry dan sebagainya.
Hugo Munsterberg
Sebagai pencetus psikologi industry yang diakui luas, Hugo Munsterberg menulis
bukunya yang paling menonjol, Psychology and Industrial EfficiencyI,pada
tahun 1913. Buku ini merupakan jembatan penting antara manajemen ilmiah dan
perkembangan lebih lanjut teori neoklasik yang berkembang sekitar tahun
1930-an. Pada dasarnya Munsterberg menekankan adanya perbedaan-perbedaan
karakteristik individual dalam organisasi-organisasi.
Percobaan-percobaan Hawthone
Percobaan Hawthone dimulai tahun 1924 di pabrik Hawthorne milik perusahaan
Western Electric di Cicero, Illinois, dekat Chocago, dan disponsori oleh
National Research Council (Lembaga riset Nasinal). Studi Hawthorne
memperkenalkan gagasan bahwa organisasi adalah suatu system terbuka dimana
segmen-segmen teknis dan manusiawi saling berkaitan erat . Studi tersebut juga
menekankan pentingnya sikap karyawan dalam era dimana insentif upah dan kondisi
kerja phisik sering dipandang sebagai satu-satunya factor yang menetukan
produktivitas. Akhirnya percobaan Hawthorne menunjukan bagaimana kegiatan
kelompok-kelopmpok kerja kohesif sangat berpengaruh pada operasi organisasi.
Pandangan Neoklasik
Terhadap Organisasi Informal
Titik tekanan teori neoklasik adalah
dua elemen poko dalam organisasi yaitu perilaku individu dan kelompok pekerja.
Organisasi informal muncul sebagai tanggapan akan kebutuhan social manusia –
kebutuhan untuk berhungan dengan orang lain.
Factor
– factor yang dapat menentukan munculnya organisasi informal antara lain :
1. Lokasi, untuk membentuk suatu kelompok orang harus mempunyai
kontak tatap muka yang ajeg.
2. Jenis pekerjaan, ada kecenderungan bahwa manusia yang melaksanakan
jenis pekerjaan yang sama akan membentuk kelompok bersama.
3. Minat, perbedaan minat di antara mereka menjelaskan mengapa
muncul beberapa organisasi informal yang kecil, di samping satu yang besar.
4. Masalah-masalah
khusus,
3. Teori Organisasi Modern
Aliran besar ketiga dalam
teori organisasi dam manajemen adalah teori modern atau disebut juga analisa
system pada organisasi. Teori modern melihat semua unsure sebagai satu
kesatuan. Teori modern mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu system
tertutup yang berkaitan erat dengan lingkungan yang stabil tetapi organisasi
adalah suatusistem terbuka yang harus menyesuaikan diri dengan
perubahan-perubahan lingkungannya.
Dasar Pemikiran Teori Organisasi
Modern
Teori organisasi dan manajemen modern
dikembangkan sejak tahun 1950. Teori modern dengan tekanan pada perpaduan
(synthesis) dan perancangan (design), menyediakan pemenuhan suatu kebutuhan
yang menyeluruh.
Teori modern bias disebut sebagai
teori organisasi dan manajemen umum yang memadukan teori klasik dan neoklasik
dengan konsep-konsep yang lebih maju. Ini dilakukan dengan memandang organisasi
sebagai suatu proses dinamis yang terjadi dengan dan dalam hal-hal yang umum,
dikendalikan oleh sruktur.
Teori modern menyebutkan bahwa kerj
suatu organisasi adalah sangat kompleks, dinamis, multilevel, multidimensional,
multi variable, dan probabilistic. Sebagai suatu system, organisasi terdiri
atas 3 (tiga) unsure ,yaitu :
1. Unsure
struktur yang bersifat makro
2. Unsure
proses yang juga bersifat makro
3. Unsure
perilaku anggota organisasi yang bersifat mikro.
Ketiga unsure ditas saling
kait-mengait dan sebenarnya tak terpisahkan satu sama lain.
a.Teori Sistem Umum
Teori system umum merupakan suatu aspek analisis organisasi yang berusaha untuk
menemukan kaidah-kaidah umum organisasi yang berlaku universal. Tujuan teori
system umum adalah penciptaan suatu ilmu pengetahuan organisasional universal
dengan menggunakan elemen-elemen dan proses-proses umum seluruh system sebagai
titk awal.
Ada
beberapa tingkatan system yang harus diintegrasikan. Kenneth Boulding
mengemukakan klasifikasi tingkat-tingkat system sebagai berikut :
1. Struktur
static
2. Sistem
dinamik sederhana
3. Sistem
sibernetik
4. System
terbuka
5. System
genetika social
6. System
hewani
7. System
manusiawi
8. System
social
9. System
transdental
Konsep system ini menjadi dasar
utama analisa organisasi akan teori organisasi modern. Teori organisasi modern
mempunyai kesamaan dengan teori system umum dalam cara memandang organisasi
sebagai sesuatu yang terintegrasi.
b. Teori Organisasi dalam Suatu
Kerangka Sistem
Teori
organisasi modern adalah multidisipliner yang konsep-konsep dan
teknik-tekniknya dikembangkan dari banyak bidang studi. Teori modern berusaha
untuk memberikan sintesa yang menyeluruh bagian-bagian yang berhubungan dengan
semua bidang studi tersebut untuk mengembangkan suatu teori organisasi yang
diterima umum. Hal ini sering disebut analisa system pada organisasi.
Factor-faktor
yang membedakan kualitas teori organisasi modern dengan teori-teori lainnya
adalah dasar konseptual – analitiknya, ketergantungannya pada data riset
empiric, dan di atas semuanya, sifat pemaduan dan pengintegrasikannya.
Kualiatas-kualitas ini merupakan kerangka filosofi yang diterima sebagai suatu
cara untuk mempelajari organisasi sebagai suatu system.
Bagian-bagian dari system
dan saling ketergantungannya.
1. Individu
dan struktur kepribadiannya yang diberikan kepada organisasi.
2. Penentuan
fungsi-fungsi formal, yang biasa disebut organisasi formal.
3. Organisasi
informal.
4. Struktur
status dan peranan.
5. Lingkungan
phisik pelaksanaan pekerjaan.
Proses-proses hubungan dalam system.
Teori
organisasi modern menunjukkan tiga kegiatan proses hubungan universal yang
selalu muncul pada system manusia dalam perilakunya berorganisasi. Ketiga
proses tersebut adalah
1. komunikasi
,
2. berusaha
untuk mencapai keseimbangan, dan
3. pengambilan
keputusan.
Manajemen dan Organisasi
Sebelumnya telah dibahas hal-hal
berkenaan dengan organisasi, sekarang saatnya untuk membahas hal-hal yang
berkenaan denan manajemen. Kata manajemen berasal dari bahasa Perancis
kuno, ménagement, yang memiliki arti “seni melaksanakan dan
mengatur.” Beberapa ahli juga menjelaskan definisinya masing-masing mengenai
manajemen;
1. James A.F. Stoner menyatakan bahwa manajemen adalah suatu
proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari
anggota organisasi serta penggunaan sumua sumber daya yang ada pada organisasi
untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
2. Mary Parker Follet menyatakan bahwa manajemen adalah suatu
seni, karena untuk melakukan suatu pekerjaan melalui orang lain dibutuhkan
keterampilan khusus.
3. Manajemen merupakan suatu
pengelolaan,pengorganisasian,pengaturan terhadap sesuatu hal atau
perusahaan.agar tercapainya tujuan dari perusahaan tersebut.sedangkan
Organisasi merupakan suatu pengorganisasian atau pengaturan terhadap suatu
kegiatan agar dapat terlaksana dengan baik. Jadi, Manajemen
dan organisasi sangat berkaitan.tanpa adanya
pengorganisasian atau pemenej suatu perusahaan.maka tujuan perusahaan tersebut
akan sulit untuk tercapai.
Manajemen dan Tata Kerja
Pembahasan
selanjutnya akan menerangkan hal-hal berkenaan dengan tata kerja. Tata kerja merupakan
cara melaksanakan suatu pekerjaan dengan benar dan berhasil guna atau bisa
mencapai tingkat efisien yang maksimal.
Tata kerja mengandung arti bahwa proses kegiatan pencapaian
tujuan sudah dilakukan secara ilmiah dan praktis, disamping itu pemakaian tata
kerja yang tepat ditujukan untuk :
- Menghindari
terjadinya pemborosan di dalam penyalahgunaan sumber-sumber dan waktu yang
tersedia.
- Menghindari
kemacetan-kemacetan dan kesimpangsiuran dalam proses pencapaian tujuan.
- Menjamin adanya pembagian kerja, waktu dan koordinasi
yang tepat.